Catatan :

Selasa, 26 Januari 2021

Kenapa Kita Menangis ?


Kenapa Kita Menangis? meneteskan air mata dalam kerinduan. 

Katakanlah rindu kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Atau rindu-rindu sekunder lainnya.

Sebab air mata adalah perwakilan dari miskin, sempit dan terbatasnya kata dan bahasa dalam mengungkapkan rindu.

Senin, 24 Februari 2020

Selamat Datang Bulan Rajab - Doa Rasulullah saat Memasuki Bulan Rajab


اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.” (Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Minggu, 30 September 2018

Makesta PAC IPNU IPPNU Ngadirojo Pacitan Bertekad Lahirkan Kader Aswaja


Ngadirojo-Pacitan, mh Online
Kurang lebih 40 pelajar di Kecamatan Ngadirojo Pacitan Jawa Timur dibidik menjadi kader IPNU-IPPNU yang berkarakter Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah.

Kegiatan yang bersifat kaderisasi di organisasi NU tingkat pelajar, siswa siswi yang dibidik melalui kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu, 29-30 September 2018 di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngadirojo Pacitan, kegiatan ini diketua panitiai oleh Abu Yazid Al-Basthomi.

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngadirojo Pacitan (Agus Zaki Alwan) menyambut baik dengan kegiatan Makesta kali ini dapat dilaksanakan di Pondoknya.

Rabu, 20 Juni 2018

Makna Halalbihalal Menurut Gus Mus - Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngadirojo Pacitan

Ada sebuah hadis sahih yang sungguh membuat mukmin yang sehat pikirannya akan merasa khawatir merenungkannya. Yaitu hadis sahih-dari sahabat Abu Hurairah yang diriwatkan oleh Bukhari dan Muslim-tentang betapa tragisnya orang yang saat datang di hari kiamat membawa seabrek (pahala) amal, seperti shalat puasa, dan zakat, sementara ketika hidup di dunia banyak berbuat kejahatan kepada sesama.
Digambarkan, nanti orang yang pernah dicacinya, orang yang pernah difitnahnya, yang pernah dimakan hartanya, yang pernah dilukainya, dan pernah dipukulnya akan beramai-ramai menggerogoti (pahala) amalnya yang banyak itu.
Bahkan apabila (pahala) amalnya itu sudah habis dan masih ada orang yang pernah dizalimi dan belum terlunasi dosa orang ini pun akan ditimpukkan kepadanya sebelum akhirnya dia dilempar ke neraka. Orang yang malang ini disebut Rasulullah sebagai orang yang bangkrut yang sebenarnya.

Jumat, 08 Juni 2018

Lailatul Qadar dan Pesan Kemanusiaan

Oleh Fathoni Ahmad
Malam kemuliaan, malam yang agung, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, malam diturunkannya Al-Qur’an, malam di mana Malaikat turun ke bumi, serta malam di mana terwujud kesejahteraan dan kedamaian. Demikianlah gambaran malam lailatul qadar yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Qadr ayat 1-5. Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.

Momen lailatul qadar menjadi keistimewaan bagi umat Islam pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Namun, tidak ada seorang yang mengetahui terkait datangnya malam lailatul qadar. Malam yang dapat membawa seorang hamba kepada derajat ketakwaan yang hakiki. Dalam hal ini, hendaknya manusia tidak hanya menunggu malam kemuliaan itu tiba, tetapi mengisi sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan penuh kekhusyuan dan kebaikan agar mendapatkan lailatul qadar.

Menanti malam yang penuh berkah, kemuliaan, dan kesucian tersebut menuntut seorang hamba juga dalam keadaan baik dan suci hatinya setelah menempa dua puluh hari pertama bulan Ramadhan. Pada hitungan sepuluh malam terakhir bulan ramadhan tersebut, Nabi Muhammad SAW menyambut malam mulia itu dengan mengajarkan kepada umatnya agar melakukan i’tikaf.

Kiai Said: Hawa Nafsu dengan Polesan Agama Lebih Banyak

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar buka puasa bersama di lantai 8 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat, Jumat (8/6). Kegiatan ini mengusung tema Ramadhan sebagai Bulan Muhasabah, Mu'atabarah dan Muraqabah Menuju Peningkatan Iman.

Pada kesempatan tersebut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan bulan Ramadhan berasal dari kata ramdhan, artinya batu yang mengadung panas karena sehari penuh menyerap panas matahari.

Pada bulan Ramadhan umat Islam berhasil melawan hawa nafsu. Mengutip ayat Al-Qur'an, Kiai Said mengatakan hawa nafsu membuat manusia mudah terpedaya oleh dunia, harta kekayaan, dan jabatan.

Minggu, 29 April 2018

Cara Terbaik Agar Ilmu Mudah Masuk dan Diterima

Jakarta, NU Online
Ilmu tidak cukup dipelajari dengan ketekunan, melainkan juga upaya agar ilmu tersebut mudah masuk dan diterima secara lahir maupun batin. Di antara usaha batin yang dapat dilakukan manusia ialah mendekatkan diri kepada Allah dan senantiasa menyucikan hati.

Demikian di antara cara terbaik yang dimaksud oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim. Kiai Luqman juga menerangkan, kelapangan dada dalam menuntut ilmu juga mempunyai peran penting.

Ia mengutip dawuh Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa ilmu itu di dalam dada, bukan di tulisan kertas. “Menurut Imam Syafi’i Ilmu itu di dalam dada bukan di tulisan kertas,” tegas Kiai Luqman dikutip NU Online, Ahad (29/4) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.