Catatan :

Rabu, 28 Februari 2018

Saya Tidak Pernah Kapok Jadi Banser

Grobogan, NU Online 
Rambut dan jenggotnya memutih, penanda umurnya menua. Namun, sama sekali tidak mengurangi semangatnya untuk turut serta bersama anggota lainnya untuk mengamankan Pengajian Akbar Harlah ke-92 NU dan Hari Jadi ke-292 Kabupaten Grobogan di alun-alun Kabupaten, Rabu malam (28/2). 

Dialah Mbah Darsono. Ia merupakan satu dari lima orang anggota Banser yang mengalami kecelakaan di Tol Tembalang sebulan lalu (21/1). Terlihat jelas bekas jahitan di pelipisnya karena peristiwa itu.

Waktu itu, ia bersama rombongan tengah dalam perjalanan pulang menuju Grobogan setelah selama tiga hari mengikuti Pendidikan Kader Lanjut Banser di Bergas, Ungaran. Nahas, mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan hingga menewaskan satu temannya, Miftakul Huda (48). Ia sendiri mengalami luka cukup serius, 17 jahitan.

MCA Ditangkap, PBNU Dukung Polisi Tindak Tegas Penyebar Berita Bohong

Bandung, NU Online 
Polisi menangkap anggota Muslim Cyber Army (MCA) yang diduga menyebarkan berita bohong (hoaks) tentang penganiayaan ulama, kebangkitan PKI, mendiskreditkan partai tertentu, isu yang bermuatan fitnah terhadap pejabat. Mereka melanggar pasal 28 ayat 2 dan UU ITE.

Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, dalam wawancara dengan sebuah televisi, Rabu, (28/2) meminta polisi bertindak tegas terhadap siapa pun yang menyebarkan berita bohong.

“Jangan melakukan hal itu. Jangan menggunakan nama muslim, dan yang terpenting jangan menyebarkan hoax,” tegasnya. 

Ketua Umum MUI Pusat itu meminta agar semua pihak menjaga dan mengawal keutuhan bangsa Indonesia dengan menghindari membuat dan menyebarkan berita bohong.

Marak Hoaks MCA, Masyarakat Didorong Cerdas Kelola Informasi di Medsos

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen mengimbau kepada warga NU khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya yang aktif memakai media sosial agar bijak dalam menggunakannya. 

"Kita harus cerdas dalam mengelola informasi dari media sosial," kata pria yang karib disapa Gus Nabil di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (28/2)

Ia mencontohkan, pada saat seseorang menerima informasi dari media sosial, maka harus ditelaah dulu melalui pendekatan logika. 

"Ini informasi logis apa tidak, bener apa tidak karena kita punya patron kan," kata pria alumnus Pesantren Lirboyo Kediri itu. 

Selasa, 27 Februari 2018

Pesan KH Irfa’i Nachrowi An-Naqsyabandi untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon

Ciamis, NU Online 
Pengasuh Pondok Pesantren Kasepuhan Qasrul Arifin Atas Angin Kampung Syarok, Ciamis, KH Irfa’i Nachrowi An-Naqsyabandi berpesan kepada Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW). Abah Irfa’i, panggilan akrabnya, menyuruh anaknya untuk menulis pesan setelah menghadiri Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, seminggu lalu. Berikut isi pesannya:

Majelis Dzikir Hubbul Wathon adalah anugerah Allah dari alam tertinggi, laksana bejana emas yang menampung mutiara-mutiara pilihan dari tokoh-tokoh agama atau para ulama dan pemimpin-pemimpin bangsa atau umara, yang memiliki komitmen untuk menjaga kedaulatan NKRI dan keutuhan bangsa demi terwujudnya negeri aman, damai, dan sejahtera dalam naungan kasih sayang Tuhan Penguasa Alam Semesta, Allah SWT (baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur). 

Senin, 26 Februari 2018

Ini Tiga Pesan Rais Aam PBNU untuk PMII


Jakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH Maruf Amin mengingatkan tugas utama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kiai Maruf mendorong PMII untuk terus bergerak melakukan rekrutmen anggota di kampus-kampus untuk menjadi kader mahasiswa berhaluan Ahlussunah wal Jamaah.


Demikian disampaikan Kiai Maruf ketika sejumlah Pengurus Besar PMII mengunjunginya di lantai empat Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (26/2).


Dalam pertemuan tersebut, Ketua PB PMII Agus menyatakan bahwa kedatangan dirinya bersama pengurus harian PB PMII yang lain untuk meminta nasihat terkait langkah-langkah yang harus dilakukan PB PMII ke depan.

Keutamaan 'Shahih al-Bukhari' dan 'Shahih Muslim'

Para pengaji hadits tentu tidak luput dari dua nama ini: Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Keduanya merupakan penyusun kitab hadits yang sering dirujuk, karena hadits-hadits yang dimuat oleh keduanya dipandang sebagai sumber mumpuni.

Ulama hadits pada masa Imam al-Bukhari (wafat 256 H) dan Imam Muslim (wafat 261 H) maupun setelahnya bersepakat bahwa kumpulan hadits yang dimuat dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, yang jamak disebut Shahihain, adalah kitab yang lebih utama dibanding kitab hadits lain. Dua kitab ini dinilai sebagai kitab hadits yang menetapkan syarat-syarat kesahihan hadits yang ketat.

Syarat kesahihan riwayat hadits adalah ketersambungan sanad antarperawinya, lalu para perawinya adalah pribadi yang saleh dan terjaga kepribadiannya (‘adalah) lagi kuat hafalannya (dlabth). Selain itu pada matan-nya (redaksi hadits) tidak terdapat kejanggalan (syadz) dan cela (‘illat).

Saat Shalat Sendirian, Masihkah Disunnahkan Adzan?

Kita selalu mendengar adzan saat akan melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Memang lumrahnya, adzan dilakukan saat akan melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Sebagaimana disebutkan, bahwa hukum adzan adalah sunnah kifayah, sehingga saat salah satu jamaah sudah ada yang melakukan adzan, maka gugurlah kesunnahan jamaah-jamaah yang lain.

Lalu, bagaimana jika kita tidak berjamaah, alias shalat sendirian, masihkan disunnahkan untuk adzan?

Menjawab hal ini, Syekh al-Bujairami dalam Hasiyah Bujairami ala Syarhi Minhajit Thullab menjelaskan bahwa adzan bagi orang yang melakukan shalat sendirian adalah sunnah kifayah. Sebagaimana shalat jamaah.

Sabtu, 24 Februari 2018

Haul Akbar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngadirojo Pacitan



Ngadirojo-Pacitan - Puncak acara Haul ke-2 K.Agus Huda Erfan (K.Miftahul Huda) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngadirojo-Pacitan di hadiri para Kyai Kyai Pacitan,warga sekitar,dan alumni serta santri santri,(Sabtu malam, 24/02/2018)


Tidak hanya haul dari K.Agus Huda Erfan saja, disini ada haul dari H. Imam Bajuri ke-20, Nyai Hj. Tsuwaibah ke-2 dan seluruh santri santriwati yang sudah meninggal.

Adapun rangkain acaranya :

Sejarah Lengkap Kelahiran Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul Ulama' disingkat dengan NU memiliki arti kebangkitan ulama'. Sebuah organisasi yang didirikan oleh para ulama' pada tanggal 31 Januari 1926 Masehi atau 16 Rajab 1344 Hijriyah di Kota Surabaya.

Latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama' memang sangat berkaitan erat dengan perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia Islam waktu itu. Di tahun 1924, Syarif Husein yaitu seorang Raja Hijaz (Makkah) yang berpaham Sunni ditaklukkan oleh Abdul Aziz bin Saud yang bermadzhab Wahabi.

Pasca peristiwa itu, tersebarlah berita penguasa baru yang akan melarang semua bentuk amaliah keagamaan ala kaum Sunni yang pada saat itu memang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun di Tanah Arab, dan akan menggantinya dengan model Wahabi. Pengalaman agama sistem bermadzhab, ziarah kubur, tawasul, maulid nabi dan sebagainya secepatnya akan segera dilarang.