Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen mengimbau kepada warga NU khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya yang aktif memakai media sosial agar bijak dalam menggunakannya.
"Kita harus cerdas dalam mengelola informasi dari media sosial," kata pria yang karib disapa Gus Nabil di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (28/2)
Ia mencontohkan, pada saat seseorang menerima informasi dari media sosial, maka harus ditelaah dulu melalui pendekatan logika.
"Ini informasi logis apa tidak, bener apa tidak karena kita punya patron kan," kata pria alumnus Pesantren Lirboyo Kediri itu.
Sementara kalau informasi yang diterima di luar patron dan tidak bisa didekati melalui logika, katanya melanjutkan, maka diharuskan untuk tabayun kepada pihak-pihak yang bisa membantunya, tapi kalau tidak juga ditemukan pihak-pihak yang bisa membantu, sebaiknya informasi yang diterima tidak perlu disebarkan.
"Kalau tidak bisa mendapatkan konfirmasi maka biarkan saja (jangan di share). Karena kalau kita menyebarkan informasi yang bersifat hoax, maka itu akan menjadi bagian dari fitnah. Dan ketika itu menjadi bagian dari fitnah, dosanya susah terampuni," terangnya.
Sebagaimana diketahui, pada Senin (26 /2), Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Badan Intelijen Keamanan berhasil mengungkap grup Whatsapp The Family Muslim Cyber Army (MCA) yang telah menyebarkan konten hoaks dan provokasi di media sosial, seperti bangkitnya PKI, penculikan ulama dan mencemarkan nama baik presiden.
Hingga berita ini ditulis, Kabreskrim Polri berhasil menangkap 14 orang yang dianggap menjadi anggota MCA.
Anggota MCA tidak hanya berada di dalam negeri, tapi juga warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Polisi masih memburu pelaku baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.
sumber: http://www.nu.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar