Ngadirojo-Pacitan, NU Online
Pacitan memiliki cerita sejarah
yang cukup panjang. Berdirinya Pacitan yang kini menginjak usia 273 tahun tidak
dapat lepas dari tokoh-tokoh penting sebagai peletak dasar peradaban di
Pacitan.
Selain dikenal kaya akan sejarah budayanya,
Pacitan dikenal pula dengan warisan religiusnya. Salah satu peninggalan
religiusnya adalah adanya makam orang-orang terpilih, seperti Kanjeng Jimat, Ki
Ageng Posong, Ki Ageng Petung, hingga Eyang Yahuda.
Banyak makam orang-orang terpilih
yang telah berjasa bagi keberlangsungan peradaban Pacitan, namun kurang dikenal
atau bahkan tidak diketahui keberadaannya sehingga tidak ada yang memelihara
atau menziarahinya.
Untung saja, di Pacitan masih
banyak masyarakat yang sadar akan peninggalan leluhurnya. Hingga mereka terus
menjaga dan merawatnya, salah satu makam tokoh Pacitan yang masih terjaga
dengan baik adalah makam Eyang Yahuda, seorang ulama penyebar Islam di Pacitan.
Eyang Yahuda, para ulama
menyebutnya dengan nama Syech Abdurrahman. Belum diketahui pasti, beliau
berasal dari daerah mana. Namun yang jelas, beliau memilih daerah Lorok sebagai
tempatnya berdakwah menyebarkan agama Islam. Hingga dikenal dengan sebutan
Eyang Yahuda Lorok.
Makam Eyang Yahuda yang terletak
di Dusun Margodadi, Desa Nogosari, Kecamatan Ngadirojo Pacitan

Makam Eyang Yahuda terletak di
atas bukit kecil. Untuk menuju kesana, harus menaiki anak tangga yang cukup
licin, ketika hujan tiba.
Sesampainya di atas, terdapat beberapa
tulisan yang ditujukan kepada para peziarah. Di antaranya adalah tentang larangan
mengambil sesuatu dari sekitar makam Eyang Yahuda.
Tulisan ini dibuat dengan tujuan
untuk menghindari ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang tanpa izin
ingin mengambil sesuatu dari makam beliau. Hal ini sangat tepat sekali untuk
menjaga kelestarian makam.
Di area tersebut, terdapat satu
makam yang dibangun lebih tinggi dari makam lainya. Tapi belum diketahui secara
pasti apakah itu adalah makam Eyang Yahuda. Selain itu, ada pula beberapa
makam tanpa keterangan nama, apakah itu makam keturunan Eyang Yahuda atau makan
para muridnya. Wallahu A’lam.
Eyang Yahuda bagi masyarakat
Lorok dan Pacitan pada umumnya merupakan tokoh yang sangat dihormati. Perhatian
mereka terhadap jasa para leluhurnya dibuktikan dengan terus menjaga salah satu
peninggalannya yang berupa Masjid Tiban dan makam Eyang Yahuda.
Saat ini semakin banyak
masyarakat dari luar daerah yang menziarahi makamnya. Sangat beruntung,
masyarakat Pacitan memiliki tokoh hebat seperti beliau.
Pacitan sudah berusia 273 tahun.
Namun sangat disayangkan belum ada catatan sejarah yang secara khusus menulis
tentang kiprahnya
Lalu siapakah sebenarnya Eyang Yahuda itu? Ini tugas kita untuk menggalinya.
Editor Santri Lorok
sumber: pachenews.com
sumber: pachenews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar